SUARKABAR, Berita – Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wilayah Sumbar, Dr. dr. Finny Fitry Yani, SpA(K) mengingatkan para orang tua untuk mewaspadai mainan kecil yang mungkin tertelan oleh anak.
“Anak-anak usia Balita, terutama di bawah usia 2 tahun tidak boleh diberikan mainan yang kecil-kecil, apalagi tanpa pengawasan pengasuh atau orang tua,” ujar dr. Finny saat dihubungi wartawan.
Ia menjelaskan anak usia 2 tahun ke bawah masih berada dalam fase oral.
“Artinya di fase itu mereka senang memasukkan benda asing ke dalam mulut, tanpa menyadari bahayanya,” ucapnya.
Tidak jarang ada kasus yang ditemukan anak tersedak atau bahkan menangis berteriak kalah benda kecil tersebut tertelan. Mainan tersebut rentan masuk ke saluran nafasnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan jika mainan itu masuk ke saluran nafas, maka akan segera menyumbat saluran nafas anak.
“Kondisinya bisa menyumbat total atau menyumbat sebagian. Akibatnya anak tersebut akan bisa beresiko berhenti bernafas, atau terganggu pernafasan dan paru-parunya. Tentu saja ini akan mengancam nyawa,” ujarnya.
dr. Finny menjelaskan, tindakan yang diambil adalah dengan melakukan bronkoskopo, yaitu melakukan pengambilan benda tersebut melalui alat yang memiliki kamera, jika gagal malah bisa dilakukan olerais dada.
“Jadi hati-hatilah, hindari memberikan benda-benda kecil kepada anak, termasuk makanan kecil seperti kacang-kacangan, jagung, dan mainan kecil lainnya,” ucapnya.
Ia menyebut IDAI sering juga mendengar terjadinya kasus anak tersedak seperti tersedak kacang bahkan tersedak pluit. (adm01)