Suarkabar, Padang– Terkait dugaan penghinaan dan cacian oleh Ketua KPU Solok Selatan kepada Jurnalis, begini tanggapan Ketua Umum KPU Sumbar.
Ketua Umum KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani mengaku bahwa ia baru mengetahui informasi tersebut dari sejumlah awak media.
“Saya baru tahu kejadiannya, memang ada beberapa wartawan yang menanyakan hal yang sama kepada saya,” katanya yang dikutip dari Radar Sumbar pada Senin, 15 Mei 2023.
Yanuk menyebutkan, saat ini ia belum mendaptakan penjelasan atau berkomunikasi dengan pihak KPU Solsel terkait hal tersebut.
Karena, KPU saat ini sedang fokus kepada penerimaan berkas bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Sumbar.
Yanuk mengaku masih mencoba mencari tahu pasti duduk perkara persoalan tersebut dan tidak ingin gegabah menanggapinya.
“Intina saya baru tahu dan masih mencari tahu apa yang sebenarnya,” ujarnya.
Sebelumnya, diketahui oknum pejaat publik kembali bermasalah dengan jurnalis yang diduga kuat Ketua KPU Solsel Nila Puspita.
Nila diduga melakukan pengusiran terhadap salah satu jurnalis dari media online di Sumbar.
Pengusiran terjadi lantaran Nila tidak terima dengan pemberitaan terkait KPU Solsel yang dinilainya tak berimbang dan memojokkan instansi tersebut.
Diketahui jurnalis tersebut merupakan jurnalis dari KLIKPOSITIF.
Aksi tersebut direkam oleh jurnalis yang menampakkan Ketua KPU Solsel itu emosi dengan nada bicara tinggi.
“Wartawan melakukan peliputan disiko kami layani, Tantu wartawan punya kewajiban mambuek berita tu berimbang, Patang apak mambuek berita tahapan, apo berita yang apak kaluaan (Wartawan yang meliput di sini kami layani. Tentu Wartawan punya kewajiban membuat berita berimbang. Kemarin ini, bapak membuat berita tahapan, apa berita yang bapak keluarkan),” kata Nila Puspita.
“Lah kok tidak berimbang,” jawab awak media.
“Kasia apak konfirmasi (bapak konfirmasi ke siapa)?,” timpal Nila.
“Ambo konfirmasi Samo pak Andi (Saya konfirmasi sama Pak Andi),” jawab Wartawan.
“Sia yang Ketua lembaga sia (Yang menjabat Ketua KPU Solsel siapa?),” jawab Nila dengan nada tinggi.
“Ado konfirmasi Samo pak Dedi (Apakah ada konfirmasi sama Pak Andi),” sambungnya.
“Apak kalau mambuek berita yang dak lamak da usah apak kasiko mambuek berita lah (Bapak kalau membuat berita yang tak enak, tak usah bapak ke sini membuat berita),” ucapnya.
“Pak laporkan atau pak viralkan baraso ketua KPU mausia apak dari siko lah (Silakan bapak laporkan atau viralkan bahwa Ketua KPU Solsel mengusir bapak dari sini),” kata Nila dengan nada tinggi.
“Lamak se lah tigo kali apak memberitakan KPU nan indak indak, dulu berita PPK gajinyo Ndak dibayia apak punyo padok lai tau di apak, sia yang ka apak jatuah an sabananyo, Sia dibalakang apak sabananyo (Enak saja sudah tiga kali bapak memberitakan KPU yang tidak-tidak. Dahulu berita PPK gajinya tidak dibayar. Bapak punya masalah, tahukah bapak? Siapa yang mau bapak jatuhkan sebenarnya, siapa di belakang bapak sebenarnya?),” umpat Nila.
“Pitih KPU apak makan lamak se apak buek berita yang indak indak, Iko Ado WA apak minta bayia berita (Uang KPU bapak makan, enak saja bapak bikin berita yang tidak-tidak, ini ada pesan WhatsApp berita bapak minta dibayar),” katanya
“Buktinya dak Ado ambo manarimo kan (Buktinya tidak ada saya menerima kan?),” jawab jurnalis itu lagi.
“Ambo membuat berita berimbang, ambo hadir hari pertama itu, komisioner tidak ada ambo tanyo samo staff ambo konfirmasi Samo salah satu komisioner KPU Andi Andrawan Putra (Saya membuat berita berimbang. Saya hadir di hari pertama. Komisioner tidak ada, saya tanya sama staf KPU Solsel),” terangnya.
“Dalam membuat berita kegiatan positif KPU saya beritakan, kegiatan negatif juga saya beritakan, publik harus tahu,” sambungnya.
“Silahkan, lamak se mambuek berita nan indak indak, apak viralkan ambo kini ko juo, mangadu apak kama kamangadu (Silakan, enak saja membuat berita yang tidak-tidak, bapak viralkan saya sekarang juga, silakan mau mengadu ke mana),” ucap Nila
Nila berhenti memaki setelah Komisioner Bawaslu Solsel, Suriyanti mengajaknya masuk ke dalam Sekretariat KPU.*