Suarkabar, Padang- Bukittinggi disebut kota sampah, begini kata Pemko terkait pernyataan yang viral di media sosial.
Sebelumnya, viral postingan di media sosial terkait sampah yang berserakan di salah satu jalan pusat Kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bukittinggi, Aldiasnur menyayangkan adanya komentar di dalam postingan yang menyatakan Kota Bukittinggi sebagai Kota Sampah.
“Itu tentu tidak bijak sekali jika disandingkan antara Bukittinggi sebagai Kota Wisata dengan Kota Sampah, sebagai bahan masukan bagi pemosting dan masyarakat lain,” kata Aldiasnur yang dikutip dari Antara News pada Minggu, 7 Mei 2023.
Namun, ia juga turut berterimakasih dengan adanya laporan mengenai sampah yang muncul di media sosial itu yang menurutnya sebagai bentuk perhatian masyarakat.
Ia mengatakan, petugas DLH setiap hari ditugaskan di setiap titik kota dan dipastikan sampah selalu diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Tapi tentu saja kami tidak bisa 24 jam mengawasi terjadinya timbulan sampah, kami tidak tahu munculnya nanti di titik mana,” jelasnya.
Menurutnya, postingan terkait sampah yang berserakan itu terjadi di Jalan Pasa Ateh menuju Kampung Cina di momen libur lebaran.
DLH sebelumnya juga telah menambah jadwal piket harian selama libur lebaran, di momen ini timbulan sampah menurut Aldiasnur naik sebesar 10 persen.
“Jadi yang di hari biasa mencapai 105 ton per hari, maka di libur lebaran naik menjadi 116 ton, ini yang sedikit membuat petugas keteteran, tapi kami tetap maksimalkan,” katanya.
Sebelumnya, dalam postingan yang beredar dan telah dibagikan ke banyak media sosial lainnya, dalam video terdengar suara perempuan yang tertawa kecil sambil merekam banyaknya sampah berserakan di salah satu sudut pusat kota.
“Ini yang salah siapa, pengunjung atau pengaturannya yang tidak tepat ini, Ya Allah, Bukittinggi kota wisata, kota sampah lah pasnya,” ujar perekam video.*