Suarkabar, Padang– Tiga wilayah di Sumatera Barat akan menjadi pusat kegiatan Festival Adat Budaya Nusantara (FABN) III tahun 2023.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sumatera Barat (Sumbar), Luhur Budianda.
Festival Adat Budaya Nusantara III akan diadakan pada 26-31 Meri 2023.
Dilansir dari Radar Sumbar pada Sabtu, 18 Maret 2023, Luhur Budianda mengatakan, tiga wilayah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan FABN III, yakni, Kota Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi.
Adapun alasan pemilihan 3 wilayah itu pertama, Kota Padang merupakan pusat pemerintahan di Sumbar yang sekaligus menjadi Ibu Kota dari Sumbar itu sendiri.
Lalu, Kota Padang Panjang, terdapat Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).
“Kami berharap melalui museum PDKIM di Padang Panjang, (Ranah Minang) bisa tergambar,” tuturnya.
Terakhir, Kota Bukittinggi, ia menyebutkan bahwa Bukittinggi sudah menjadi ikon wisata Sumbar dan banyak titik-titik yang menjadi kunjungan wisata.
“Di sana juga akan dilaksanakan karnaval dan dipusatkan di Jam Gadang. Ketika karnaval ini diadakan, maka bisa menjadi suatu atraksi (pertunjukan) bagi para wisatawan, itu harapannya,” katanya.
Meski menjadikan tiga wilayah sebagai lokasi kegiatan, daerah lain yang tidak menjadi tuan rumah juga diminta mempersiapkan diri, seperti Kabupaten Tanah Datar.
Pasalnya, para Raja se-Nusantara dan rombongan akan diajak berwisata ke Istano Basa Pagaruyung yang merupakan simbol kebesaran Minangkabau.
Lanjutnya, untuk pembukaan FABN III, dilakukan di Istana Gubernur Sumbar, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Ia menjelaskan, akan ada lebih kurang 500 orang yang hadir dari berbagai daerah Indonesia, di mana rinciannya sekitar 300 orang merupakan Raja se-Nusantara dan sisanya rombongan.
“Yang jelas yang akan datang ke sini itu sekitar 500 orang, 300 undangan inti ditambah undangan lainnya, harapannya seperti itu, berapapun itu, yang jelas ini para Raja Nusantara,” katanya.
Untuk menyiapkan itu semua, Dispar Sumbar tengah membentuk panitia untuk menyusun Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk pembagian tugas.
Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diprediksi terlibat di antaranya, Dispar, Dinas Kebudayaan (Disbud), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Komunikasi, Informasi dan Statisik (Diskominfotik), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Kemudian tidak ketinggalan juga sejumlah Biro di lingkup Pemprov Sumbar. Seperti, Biro Administrasi Pimpinan (Adpim), Biro Umum, hingga Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
“(Sejumlah OPD) itu pasti kami libatkan,” katanya.
Selain itu, pihak eksternal yang dilibatkan oleh Dispar, di antaranya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association of the Indonesian Tours and Travel Agency (ASITA), TNI, Polri dan instansi samping pendukung lainnya.
“Tentu butuh perhatian khusus terhadap Raja, SOP-nya harus jelas, cara, hospitality kita seperti apa, makanya itu kami siapkan,” katanya.
Ketua Panitia Penyelenggara, KPH H Sutan Muhammad Yusuf Tuanku Mudo Rajo Disambah Adityadiningrat, mengatakan, Festival Adat Budaya Nusantara ini atau dikenal dengan FABN, adalah salah satu iven tahunan produk dari MATRA yang diselenggarakan di berbagai tempat atau daerah di Nusantara.
Kata Sutan Yusuf, MATRA merupakan sebuah organisasi nasional resmi dan memiliki legalitas hukum formal sesuai undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia.
Berbasis kepada masyarakat adat dan budaya Nusantara, dan didukung oleh kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara mulai dari Aceh sampai Papua di belahan timur Nusantara. *