SUARKABAR, Padang – Salah satu tempat wisata di Kota Padang yang menjadi tujuan utama wisatawan adalah Pantai Air manis.
Sebuah pantai yang berlokasi di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat.
Bukan tanpa alasan, selain hamparan pantai yang luas Pantai Air Manis terkenal dengan legenda Batu Malin Kundang.
Sebuah cerita rakyat tentang seorang anak laki-laki durhaka yang dikutuk ibunya menjadi batu.
Batu Malin Kundang inilah yang kemudian menjadi daya tarik para wisatawan untuk beramai-ramai mengunjungi lokasi tersebut.
Bentuk Batu Malin Kundang menyerupai seorang manusia yang tengah bersujud, menggambarkan seseorang yang memohon ampun.
Sama seperti ceritanya, konon Malin Kundang berubah menjadi batu setelah dikutuk ibunya.
Malin Kundang diceritakan sebagai seorang saudagar kaya yang pulang ke kampung halamannya di Padang setelah sekian tahun merantau.
Sebelum merantau, ia merupakan pemuda miskin yang bertekad mengubah nasib keluarganya. Malin Kundang dikisahkan hanya hidup berdua bersama ibunya.
Namun suatu hal terjadi. Malin Kundang yang pulang dengan membawa seorang istri dengan kapal besar bersama anak buahnya merasa malu ketika disambut oleh sang ibu.
Ia malu mengakui ibunya yang terlihat lusuh dan tua di depan istrinya. Ia bahkan mengatakan kepada istrinya bahwa ia tidak mengenal wanita yang tidak lain adalah ibu kandungnya itu.
Sang ibu yang merasa sedih dan kecewa, lantas berdoa dan mengutuk Malin Kundang menjadi batu.
Seketika alam seperti mendengar doa Ibu Malin. Kapal Malin Kundang beserta isinya porak poranda diterpa badai, Malin dan sebagian puing-puing kapalnya berubah menjadi batu.
Sesaat sebelum menjadi batu, Malin sempat meminta ampun kepada ibunya dengan posisi bersujud, namun sayang, terlambat bagi Malin.
Batu yang dianggap sebagai Malin Kundang itu lah yang hingga kini menjadi salah satu objek menarik bagi wisatawan yang penasaran dengan kebenaran cerita tersebut.
Fakta Batu Malin Kundang
Legenda Batu Malin Kundang sempat terpatahkan oleh sejumlah fakta yang mencuat ke publik.
Fakta yang menyebut bahwa batu Malin Kundang sebenarnya adalah batu pahatan yang dibuat oleh manusia.
Batu Malin Kundang dibuat pertama kali oleh seniman bernama Dasril Bayras bersama Ibenzani Usman pada tahun 1980an.
Tujuannya adalah untuk memperkuat cerita tentang legenda Malin Kundang, serta sebagi daya tarik wisatawan.
Hingga saat ini, batu Malin Kundang sudah mengalami beberapa kali renovasi, baik dari batu itu sendiri maupun replika puing-puing kapal milik Malin Kundang.
Namun, pada dasarnya, tujuan pembuatan karya batu Malin Kundang bukan untuk membohongi publik, melainkan sebagai replika penggambaran cerita legenda Malin Kundang. (adm01)