SUARKABAR, Padang – Dari 24 kota yang menjadi pengukur Indeks Harga Konsumen (IHK) di Pulau Sumatera pada Mei 2023, semua kota mengalami inflasi secara year on year (yoy).
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 4,43 persen dan terendah di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,93 persen.
Sedangkan Kota Padang menduduki urutan ke 3 dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 11 di Sumatera.
Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto menyebut pada Mei 2023, inflasi tidak hanya terjadi di seluruh Kota di Sumatera, tapi juga di seluruh kota pengukur IHK di Indonesia.
“Dari 90 kota IHK di Indonesia, semua kota mengalami inflasi secara yoy. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kotabaru dan Timika sebesar 6,04 persen dan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,93 persen. Di Indonesia, Kota Padang menduduki urutan ke 34 dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 67 secara yoy,” ucapnya.
Tingkat perubahan IHK (inflasi/deflasi) yang terjadi akan mencerminkan daya beli uang yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Semakin tinggi inflasi maka semakin rendah nilai uang dan semakin rendah daya belinya.
Pada Mei 2023, inflasi (yoy) Kota Padang sebesar 4,26 persen dengan IHK sebesar 115,69. Sedangkan Kota Bukittinggi sebesar 3,56 persen dengan IHK sebesar 115,66.
“Secara agregat, inflasi yoy gabungan 2 Kota sebesar 4,19 persen dengan IHK sebesar 115,69. Secara Month to Month (m-to-m) inflasi di Kota Padang sebesar 0,40 persen dan di Kota Bukittinggi sebesar 0,18 persen. Secara agregat, gabungan 2 Kota tercatat mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,38 persen,” ucapnya.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yoy gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Mei 2023 antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, ikan cakalang/ikan sisik, rokok putih, mobil, angkutan dalam kota, emas perhiasan, ketupat/lontong sayur, rokok kretek, dan beberapa komoditas lainnya.
Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi yoy antara lain daging ayam ras, minyak goreng, cabai merah, bawang merah, kendaraan carter/rental, cabai hijau, ayam hidup, laptop/notebook, daging sapi, cabai rawit dan beberapa komoditas lainnya. (adm01)