SUARKABAR, Berita – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan patokan harga untuk produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yaitu bioetanol.
BBM baru ini akan diluncurkan PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya yakni PT Pertamina Patra Niaga.
Produk BBM baru yang dimaksud yaitu pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tetesan tebu (molases) sebesar 5% pada bensin Pertamax (RON 92).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebutkan bahwa Harga Indeks Pasar (HIP) yang ditetapkan untuk bioetanol saat ini berkisar di harga Rp 12.000 per liter.
“Kalau sekarang HIP-nya (bioetanol) di kisaran Rp 12.000. Regulasi di Menteri ESDM,” jelas Dadan saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Kamis (22/6/2023).
Adapun, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebutkan bahwa nantinya produk BBM baru yang merupakan hasil campuran bioetnol tersebut setara dengan produk bensin dengan nilai oktan (RON) 95.
“(Hasilnya) RON 95, etanol akan dicampur dengan Pertamax Series,” jelas Irto kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/6/2023).
Lebih detail, Irto mengungkapkan bahwa Pertamina juga membuka kesempatan pencampuran bioetanol bisa dilakukan untuk BBM jenis Pertamax Turbo (RON 98) yang mana, intinya nanti BBM yang dihasilkan akan memiliki kandungan RON minimal 95.
“Iya bisa (dicampur ke Pertamax Turbo), yang penting bioetanol yang dihasilkan nanti RON-nya minimal 95,” tambahnya.
Sebagai perbandingan, bila melihat harga jual BBM setara RON 95 pada badan usaha swasta di Indonesia, maka harga bensin setara RON 95 kini dibanderol di kisaran Rp 13.400 per liter.
Shell misalnya, membanderol Shell V-Power (RON 95) pada Juni ini sebesar Rp 13.400 per liter. Begitu juga dengan BP. BP Ultimate (RON 95) dijual dengan harga Rp 13.400 per liter.
Sementara BBM Revvo 95 yang dijual oleh SPBU Vivo Indonesia dibanderol Rp 13.200 per liter. (adm01)