SUARKABAR, Bisnis – Sejumlah perusahaan otomotif di Indonesia mengklaim siap terkait implementasi bahan bakar pertamax dicampur etanol.
Mobil yang sudah dijual bisa dengan bebas memakai bahan bakar campuran nabati tersebut tanpa melalui proses penyesuaian bagian mesin.
Misalnya Toyota yang mengatakan jika mobil untuk pasar Indonesia seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, hingga Calya sudah bisa meneguk bioetanol dengan syarat kadar campuran etanol maksimal 5 persen.
Bob Azam, Direktur Operasional Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan mobil-mobil itu tidak perlu penyesuaian mesin menyikapi strategi pemerintah melalui Pertamina yang akan meluncurkan BBM dengan mengandalkan sumber energi terbarukan itu.
“Jadi sampai lima persen itu bisa,” kata Bob melalui pesan singkat, dikutip dari CNN.
Pertamina akan segera meluncurkan bahan bakar tersebut. Nicke Widyawati Direktur Utama Pertamina mengungkapkan etanol yang akan digunakan sebagai campuran berasal dari molases tebu.
Menurut Nicke untuk membuat bioetanol, pihaknya akan mencampur etanol bersama bahan bakar bensin Pertamax kadar oktan 92. Belum diungkap berapa persen penggunaan energi nabati itu sebagai campuran.
Bob menambahkan mesin Avanza, Veloz, hingga Agya, butuh penyesuaian jika persentase etanol yang digunakan sebagai campuran Pertamax di atas 5 persen. Ini dilakukan supaya mesin tak bermasalah selama pemakaian bahan bakar tersebut.
Berbeda dari Toyota, Suzuki mengaku semua mobil yang dijual di Indonesia dapat memakai bahan bakar bioetanol, bahkan dengan kadar etanol lebih tinggi, yakni 10 persen, atau biasa disebut E10.
Suzuki saat ini memiliki beragam mobil yang dijajakan di Indonesia seperti Grand Vitara, XL7 (bensin dan hybrid) , Ertiga (bensin dan hybrid), Ignis, Jimny, Baleno, APV Arena, Carry dan S-Presso.
“Kalau suzuki mobil sudah kompatibel menggunakan bioetanol dengan batas E10, kemampuan tersebut sudah tercantum dalam buku panduan pemilik kendaraan Suzuki,” ungkap Donny Saputra, Direktur Pemasaran Suzuki Indonesia.
Sementara itu Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director Honda Prospect Motor (HPM) menjelaskan dapur pacu bensin pada mobil-mobil Honda di Indonesia tidak dirancang secara khusus untuk menenggak bioetanol.
Semia Honda yang dipasarkan di Indonesia memakai mesin bensin. Produk itu yakni Brio, HR-V, BR-V, WR-V, City Hatchback, Civic, Civic Type R, CR-V, City, Mobilio, dan Accord.
“Saat ini mesin Honda yang dipasarkan di sini memang tidak dirancang spesifik untuk bioetanol,” ucap Billy.
Billy juga menerangkan jika perusahaan belum ada rencana menghadirkan mesin yang cocok untuk menggunakan BBM bioetanol di Indonesia.
Billy menjelaskan Honda saat ini fokus menghadirkan mobil mesin bensin yang hemat bahan bakar dan rendah emisi gas buang, sembari melakukan transisi menuju era elektrifikasi.
“Arahan Honda saat ini adalah membuat mesin bensin yang lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi karbon sambil melakukan transisi menuju elektrifikasi dengan mesin hybrid sampai full battery ke depannya,” ucap Billy.
Merek lain seperti Mitsubishi, Hyundai, maupun Daihatsu belum merespons soal kemungkinan produk-produk mereka sesuai dengan bahan bakar bioetanol. (adm01)