Suarkabar, Padang– Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menyinggung partai yang mendapatkan banyak kursi di DPR karena mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Andre dalam diskusi Adu Perspektif kolaborasi Total Politik dengan detikcom, bertema ‘Anies Vs Prabowo, Siapa Bisa Rebut Suara ‘Umat’?’ pada Selasa, 21 Februari 2023 lalu.
Sebelumnya, Andre berbicara mengenai pihak yang membangun narasi bahwa Prabowo pengkhianat karena bergabung dengan Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“(Narasi) dibenci oleh rakyat, nggak mungkin survei Litbang Kompas yang ditulis detik hari ini tingkat kesukaan Pak Prabowo adalah ketua umum partai politik 72 persen. Jadi ini narasi-narasi memang dibangun selama 2,5 tahun yang lalu secara sistematis, pengkhianat, dibenci orang, itu narasi-narasi orang yang tidak suka dengan persatuan Indonesia,” katanya yang dikutip dari Radar Sumbar pada Kamis, 23 Februari 2023.
Setelah itu, host Adu Perspektif menanggapi pernyataan Andre dan bertanya siapa yang membangun narasi tersebut.
Lantas Andre menjelaskan bahwa hal tersebut bisa dirasakan, di mana para tokoh-tokoh berharap dapat cerukan suara.
“Itu kan kita kan bisa rasakan, kita kan bisa rasakan tokoh-tokoh mana yang selalu mengumumkan itu, kan memang mereka berharap dapat cerukan suara seperti itu,” tutur dia.
Andre kemudian menyinggung partai yang mendapatkan banyak kursi di parlemen karena bergabung dengan Prabowo tahun 2019.
“Kita tahu 2019 itu siapa sih yang mendapatkan kursi paling banyak karena bergabung dengan Pak Prabowo. Gerindra itu di 2014 ke 2019 itu naiknya hanya dari 73 ke 75,” tutur Andre.
Andre lantas menjelaskan tujuan Prabowo bergabung dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Andre menyebut rekonsiliasi itu demi terciptanya persatuan.
“Kami jadi jelas, sekali lagi, pilihan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi itu pilihan yang paling tepat, bahwa Indonesia sudah menikmati persatuan sekarang,” tuturnya.
Selain itu, Prabowo juga disebut ‘cadangan’ bagi kalangan relawan umat Islam pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Gerindra ogah terjebak pada isu rebut-merebut pendukung capres.
“Pak Prabowo melarang kami menjelek-jelekkan capres dan partai lain. Kami tidak mau terjebak pada ‘rebut-merebut’ pendukung capres,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman.
Habiburokhman menekankan pihaknya terus meyakinkan rakyat soal konsep kepemimpinan dan kinerja Prabowo.
Menurutnya, hal ini diharapkan dapat mengerek tingkat elektabilitas Prabowo di 2024.
“Kami fokus meyakinkan seluruh rakyat soal konsep kepemimpinan Pak Prabowo. Yang kami lakukan saat ini adalah menunjukkan kinerja beliau di Kemhan dan kinerja legislatif di parlemen. Kalau acuannya kinerja, kami yakin survei Pak Prabowo dan Gerindra terus bertumbuh,” imbuh dia. *