Suarkabar, Padang- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi turut mendukung pemerintah pusat dalam pemangkasan status bandara Internasional di Indonesia.
Ia menilai bahwa rencana tersebut punya nilai positif untuk mengontrol orang yang masuk ke Indonesia.
“Saya pribadi sangat senang sekali orang yang masuk ke Indonesia ini diawasi secara ketat,” kata Mahyeldi yang dikutip Suarkabar.com dari radarsumbar.com pada Kamis, 16 Februari 2023.
Lanjutnya, jika hal tersebut demi kepentingan negara dan menjamin negara menjadi solid dan kuat maka hal tersebut harus didukung.
“Sekali lagi, kajian, analisanya betul-betul harus komprehensif, mendalam dan demi kepentingan bangsa,” ujar Mahyeldi.
Sebelumnya, pemerintah berencana untuk memangkas bandara internasional menjadi 15 saja.
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, pembukaan 15 bandara internasional itu sudah disepakati dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menparekraf Sandiaga Uno, beberapa waktu yang lalu.
Erick menyebutkan, kesepakatan itu dilakukan untuk mendukung peningkatan wisata dalam negeri.
Utamanya, agar masyarakat lokal mau berlibur di tempat-tempat wisata dalam negeri. Sehingga, konektivitas penerbangan lokal akan diperbaiki.
Selain itu, Erick mengatakan, pemangkasan jumlah bandara internasional di Indonesia juga bertujuan mengurangi WNI yang berlibur ke luar negeri.
“Yang kita tidak mau kan membuka airport sebesar-besarnya lebih banyak orang Indonesia yang ke luar negeri daripada yang di dalam negeri,” ungkap Erick.*