Suarkabar, Padang – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Padang menggelar press rilis terkait laporan kepolisian yang masuk selama tahun 2022 di Mapolresta Padang, Sabtu (31/12/2022).
Dalam rilis tersebut Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap mengatakan, data kasus yang masuk selama 2022 sebanyak 1.276 kasus yang meningkat dari tahun 2021 yakni 1.104 kasus.
“Penyelesaian kasus di 2022 sebanyak 1.698 kasus yang juga termasuk kasus tahun sebelummya dengan persentase penyelesaian 133 persen,” ujar Ferry.
Dirincikan Ferry, dari kasus yang tertinggi yakni kasus pencurian sebanyak 151 kasus, sebelumnya yakni 173 kasus.
Sementara kasus penganiayaan ringan naik dari tahun 2022 dengan total kasus 150 kasus, sebelumnya laporan kasus hanya 117 kasus.
“Data ungkap kasus untuk pencurian biasa kita bisa ungkap 255 kasus, penganiayaan ringan kita ungkap 184 kasus, dan kasus pencurian dan pemberatan yakni 352 kasus,” ujarnya.
Ferry mengungkapkan ada beberapa kasus menonjol yang terjadi selama 2022. Kasus tersebut yakni kasus tawuran dengan total 32 kasus. Para tersangka juga dikenakan Tindak Pidana dan pasal membawa senjata tajam
“Dari 32 kasus kita selesaikan 29 kasus dan ada yang kena UU Tindak Pidana Penganiayaan dan Pengeroyokan serta juga ada yang kena UU membawa senjata tajam,” ungkapnya.
Tidak hanya tawuran, kasus menonjol yakni kasus pelecehan dan kekerasan seksual dengan 69 kasus. Dari 69 kasus sebanyak 55 kasus berhasil diselesaikan.
Selain kasus tersebut, Ferry mengungkapkan baru-baru ini juga ada kasus penemuan mayat seorang wanita tanpa identitas berusia 15 tahun di Koto Tangah. Wanita tersebut ditemukan oleh masyarakat dalam keadaan meninggal dunia.
“Ada kasus penemuan mayat tanpa identitas yang diduga dibunuh dan ditinggalkan. Setelah di autopsi wanita tersebut juga dalam keadaan hamil,” ungkapnya.
Ferry menghimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya untuk segera menghubungi Polresta Padang.
“Kami juga sudah bekerjasama dengan Polda terdekat yakni Jambi, Sumatera Utara, Riau agar melapor jika ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya,” tutupnya.
KOMENTAR