Suarkabar, Padang – Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan persiapan bagi masyarakat yang akan berlibur ke Sumbar.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, Heri Nofiardi mengatakan keinginan masyarakat luar daerah sangat tinggi untuk berlibur ke Sumbar, sebab dua atau tiga tahun terakhir, libur tahun baru terhalang oleh pandemi covid-19.
“Tahun sebelumnya ada pemberlakuan pembatasan karena Covid-19, sehingga tahun ini kemungkinan masyarakat cukup tinggi untuk berlibur ke Sumbar,” kata Heri, Rabu (15/12/2022).
Kendalanya saat ini di Sumbar masih terbatas sarana dan prasarana untuk jalan sehingga diperlukan konsep dan petugas handal mengatasi persoalan itu
“Permasalahan muncul biasanya kemacetan karena wisatawan mengunjungi wisata-wisata baru, apalagi parkir juga terbatas, ini yang perlu kita benahi,” terangnya.
Selain itu Dishub akan mempersiapkan sepeda motor untuk meninjau lokasi rawan kemacetan sehingga pengendara nyaman untuk datang ke Sumbar.
“Kalau ada truk lebar yang menyebabkan macet kita pinggirkan sementara waktu agar tidak ada antrean panjang, setelah berkurang kita akan minta truk kembali melanjutkan perjalanan,” kata Heri.
Dishub Sumbar juga akan memasang spanduk petunjuk jalur alternatif sehingga jika terjadi kemacetan masyarakat bisa mengambil jalur itu.
Upaya selanjutnya yakni saling singkronisasi antara Dinas Perhubungan Kota dan Kabupaten di Sumbar dalam mengarahkan kendaraan sehingga tidak menimbulkan titik kemacetan yang baru.
“Jangan salah mengarahkan kendaraan sehingga ada titik macet baru, kalau untuk darat dan laut dapat ditangani,” ujarnya.
Heri menyebut pihaknya akan mendirikan lima titik pendirian Posko Nataru yang tersebar di wilayah Sumbar. Titik tersebut yakni Padang Panjang, Sawahlunto, Tanah Datar, Painan, dan Payakumbuh.
“Kemungkinan akan kita tambah dimana nanti akan ada mobil derek dan kendaraan yang bisa untuk patroli,” ucapnya.
Sementara untuk titik rawan longsor di Sumbar, pihaknya akan koordinasi dengan BMKG, BPBD, dan instansi terkait lainnya.
“Kita usahakan masyarakat mendapatkan akses secara online terkait lokasi rawan macet, longsor, dan rawan kecelakaan sehingga tidak ada yang terjebak,” tutupnya.
KOMENTAR